Magelang - Candi Borobudur di Magelang juga memutih akibat siraman abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Pihak pengelola mengerahkan ratusan orang untuk membersihkan obyek wisata terkenal itu.
Hal tersebut diungkapkan Pujo Suwarno, kepala unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, selaku pengelola kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010).
"Kita kerahkan sekitar 125 orang untuk bersih-bersih. Mereka karyawan kita dan dari Balai Konservasi dan Pemeliharaan Peninggalan Purbakala. Jumlah itu masih ditambah puluhan pemandu wisata," ujar Pujo.
Pujo mengeluhkan kurangnya ketersediaan air dan peralatan untuk membersihkan Borobudur dari debu Merapi. Awalnya Pujo berharap bisa mendapat bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran maupun Akademi Militer.
"Tapi saat ini kan semua sedang konsentrasi di Merapi. Kami di sini hanya punya 1 mobil tanki. Padahal ketebalan debu mencapai 0,5 cm," ujar Pujo.
Pujo juga menegaskan, pasca Merapi meletus Candi Borobudur tidak pernah tutup. Namun, lanjut Pujo, pengunjung hanya diizinkan sampai ke lantai 2 candi tersebut.
"Memang terjadi penurunan pengunjung. Pada hari Minggu, biasanya pengunjung bisa mencapai 20.000 orang. Saat ini hanya sekitar 10.000 ribu orang," tutur Pujo.
Hal tersebut diungkapkan Pujo Suwarno, kepala unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, selaku pengelola kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010).
"Kita kerahkan sekitar 125 orang untuk bersih-bersih. Mereka karyawan kita dan dari Balai Konservasi dan Pemeliharaan Peninggalan Purbakala. Jumlah itu masih ditambah puluhan pemandu wisata," ujar Pujo.
Pujo mengeluhkan kurangnya ketersediaan air dan peralatan untuk membersihkan Borobudur dari debu Merapi. Awalnya Pujo berharap bisa mendapat bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran maupun Akademi Militer.
"Tapi saat ini kan semua sedang konsentrasi di Merapi. Kami di sini hanya punya 1 mobil tanki. Padahal ketebalan debu mencapai 0,5 cm," ujar Pujo.
Pujo juga menegaskan, pasca Merapi meletus Candi Borobudur tidak pernah tutup. Namun, lanjut Pujo, pengunjung hanya diizinkan sampai ke lantai 2 candi tersebut.
"Memang terjadi penurunan pengunjung. Pada hari Minggu, biasanya pengunjung bisa mencapai 20.000 orang. Saat ini hanya sekitar 10.000 ribu orang," tutur Pujo.