Jakarta -   Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Yogyakarta telah membangun beberapa  hunian sementara di beberapa wilayah lereng Merapi. Hal ini dilakukan  dalam rangka relokasi para korban bencana Merapi yang sebelumnya tinggal  di pengungsian untuk pindah kembali ke lingkungan sebelumnya.
Selama  ini, para korban yang kehilangan harta bendanya akibat erupsi Merapi  mengaku siap untuk direlokasi dan dibuatkan hunian sementara. Asalkan  tidak jauh dari lingkungan rumah sebelumnya. Hal ini berarti lokasi  pembangunan hunian sementara harus berdasarkan situasi dan kontur tanah  yang tepat.
Untuk sementara, dinas PU kota Yogyakarta baru membangun huntara di lima titik dari target sebelumnya delapan titik.
"Untuk  saat ini yang baru direkomendasi oleh pemerintah kabupaten Sleman baru  lima titik saja, yang lainnya belum dapat izin", kata Kepala Dinas PU  Provinsi DIY, Rani Sjamsinarsi dalam jumpa pers di Media Center Tanggap  Darurat Bencana Merapi, Jalan Kenari No 14 A, Yogyakarta, Selasa  (30/11/2010).
Terkait kondisi para pengungsi yang sudah jenuh di  pengungsian, rencananya pembangunan huntara ini akan selesai dalam waktu  tiga minggu ke depan.
"Beberapa waktu lalu pembangunan huntara  ini telah dicanangkan oleh Gubernur, dan diperkirakan tiga minggu lagi  sudah selesai seluruhnya di lapangan", ungkapnya.
Dari keterangan  yang disampaikan Rani, kelima wilayah yang akan dibangun huntara adalah  di Dusun Plosokerep, Desa Umbulharjo (3 hektar), Gondang, Wukirsari (9  hektar),  Bulaksalak, Wukirsari (2 hektar), Kuwang, Argomulyo (5 hektar)  dan Ketingan, Sindumartani (0,5 hektar).
Sedangkan tiga titik  yang belum dapat rekomendasi dari pemerintah Sleman diantaranya di Dusun  Banjarsari, Desa Glagaharjo (10 hektar), di Desa Kepuharjo dan  Sindumartani . Ketiga titik itu belum mendapatkan rekomendasi  dikarenakan wilayahnya masih dalam zona rawan bencana.
"Untuk  menetapkan lokasi itu adalah keputusan Pemerintah Daerah Sleman serta  mendapat rekomendasi dari hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan  Mitigasi Bencana Geologi. Jika lokasi lainnya telah  ditetapkan, baru  kami masuk," ujar Rani.
Hingga saaat ini, dinas PU juga telah memiliki data terkait penempatan dan pemetaan pengungsi dalam penempatan huntara.
Korban  yang berasal dari Desa Umbulharjo (320 rumah rusak) akan ditempatkan di  huntara yang dibangun di Dusun Plosokerep, Umbulharjo. Korban asal  Kepuharjo (828 rumah rusak) ditempatkan di Gondang, Wukirsari. Kemudian  korban asal Wukirsari (381 rumah rusak) di Bulaksalak dan Gondang,  Wukirsari. Lalu korban asal beberapa dusun di Argomulyo (261 rumah  rusak) akan menempati huntara di Dusun Kuwang, Argomulyo. Dan, korban  dari Desa Sindumartani (25 rumah rusak) menempati huntara di Dusun  Ketingan.