"Intensitas Merapi itu justru meningkat lho. Itu bisa dilihat dari data gempa vulkanik," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Surono, dalam jumpa pers di Media Center, Jl Kenari 14, Yogyakarta, Selasa (16/11/2010).
Surono, yang lebih akrab disapa Mbah Rono, memaparkan bahwa dari tanggal 11 November 2010 sampai hari ini terpantau adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik. Berturut-turut dari tanggal 11 jumlah gempa vulkanik di Merapi adalah 1,6, 26, 31, 34 dan 10 (pukul 00.00-06.00).
Surono juga mengatakan bahwa aktifitas Merapi saat ini terpantau cukup fluaktuatif. Oleh karena itu dia meminta kepada para pengungsi dan masyarakat untuk bersabar karena untuk menurunkan status awas bukan perkara mudah.
"Saya minta masyarakat bersabar. Dari 2006 sampai ke 2010 kita kan telah menikmati empat tahun. Mohon bersabar empat minggu atau dua bulan saja di pengungsian," imbau Mbah Rono.
Dengan sabar dan tetap memperhatikan himbauan pemerintah, Mbah Rono, maka akhir yang manis dari episode-epidsode erupsi Merapi akan dapat tercapai.
Selain itu, Mbah Rono menuturkan kajian terjadap kondisi Gunung Merapi terus dilakukan. Mbah Rono membuka pintu kepada peneliti asing yang berniat memberi masukan terkait kondisi Merapi.
Masukan dari peneliti-peneliti asing yang datang khusus ke Yogyakarta juga akan dipertimbangkan betul oleh pihak PVMBG. Hal ini perlu dilakukan demi kebaikan bersama.
"Untuk persoalan bencana semacam ini, tidak ada yang paling pintar. Merapi ini laboratorium ilmu pengetahuan yang terbuka luas. Kita terbuka untuk menerima masukan dari pakar luar negeri," pungkasnya.
