3.000 Warga Magelang Terancam Banjir Lahar Dingin

Sabtu, 20 November 2010





Saat ini, material vulkanik Merapi sudah menumpuk di dam Kali Putih. Dam dengan lebar 200 meter dan dalam 8 meter telah dipenuhi material vulkanik Merapi hasil erupsi kemarin. Lokasi ini hanya berjarak 2 Km dari Dusun Jenglik, Desa Ngablak.

"Dam sudah penuh sehingga aliran Kali Putih tertutup. Aliran lahar kemudian membobol tanggul dan membentuk kali baru. Lahar masuk ke Kali Kemadu yang melewati kampung kami," kata Fuad Muslim, Kepala Dusun Jengglik, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Magelang, kepada detikcom, Sabtu (20/11/2010).

Fuad mengungkapkan, tujuh dusun yang terancam lahar adalah Jengglik, Ngablak, Srikaton, Purwosari, Kedawung, Logandeng, dan Ngepen. Warga yang ketakutan kemudian mengungsi ke sejumlah tempat.

Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding meminta pemerintah untuk segera mengembalikan aliran lahar. Jika tidak, nyawa ribuan orang terancam karena banjir lahar bisa terjadi kapan saja.

"Posisi sungai lebih tinggi dari desa sehingga aliran lahar kemungkinan besar akan mengarah ke kampung. Dalam tempo dua hari pemerintah harus turun sebelum banjir lahar datang," pinta Karding saat mengecek dam Kali Putih bersama anggota DPRD Jateng Fuad Hidayat.

Menurut saksi mata, Suyoto (50), dam Kali Putih jebol sekitar 10 hari lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Suyoto yang hendak mengecek tanaman di sawah langsung lari ketika melihat banjir lahar datang menerjang tanggul dam.

"Hanya dalam tempo sekejap dam Kali Putih telah penuh. Beberapa saat kemudian datang lagi banjir hingga empat kali. Saat itulah tanggul tidak kuat dan jebol," katanya.

Uniknya, lanjut Suyoto, banjir datang pada saat tidak ada hujan. Bahkan puncak Merapi juga terlihat dengan jelas. Ia mengaku berani naik ke lokasi dam karena memang cuaca cerah. Suyoto yang ketakutan kemudian mengungsi bersama seluruh anggota keluarganya.

Suyoto menyatakan, warga sudah berusaha untuk mengubah aliran lahar dengan membentuk tanggul dari batu kali dan karung pasir. Namun, hasil kerja bakti ratusan warga itu hanya bertahan sehari karena langsung tersapu banjir lahar.

"Kerja bakti kami langsung tak berbekas. Sekarang kali baru yang terbentuk justru semakin dalam dan mengancam warga.Kami mohon pemerintah mengoperasikan alat berat untuk mengembalikan jalur lahar," keluh Suyoto.

Pengikut

 
 
 

SMS Gratis

BLog Dicky Widget

Chat Online Blogger

Info My Blog

free counters The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku online counter My Popularity (by popuri.us) Internet blogs